RSS

LDR

Cara Memerah ASI dengan Tangan
Dikantor (atau dirumah) dg Stimulasi LDR :

1. Cuci tangan yang bersih.
2. Siapkan 2 botol yang kecil (60ml) dan besar (120ml), 1 untuk tempat ASI yang sedang diperah, satu lagi untuk menampung ASI di PD sebelah yang netes.
3. Buka baju bagian depan atau buka semua boleh. Dan gantung baju di tempat yang aman dan bersih.
4. Masukkan botol ukuran 60ml ke dalam bra PD sebelah kiri. Jadi botol ditahan sama bra.
5. Mulai stimulasi Let Down Reflek (LDR) supaya keluar. Dengan cara pejamkan mata, tarik napas dalam2 buat tubuh se-rileks mungkin kemudian puting tetep dalam bra trus ujung jempol diluar bra. Diusap-usap dengan lembut si putting dalam bra tsb. Sampai terasa geli-geli gitu. Dan teruskan saja. Ga lama kemudian akan terasa nyuuuttt pada PD. Itulah saat LDR keluar. Perah dengan cepat.
6. Setelah LDR terasa. ASI pasti akan netes-netes dari kedua PD. Nah yang sebelah kiri kan sudah ditadahi dengan botol kecil jadi ga takut terbuang. Yang kanan kita perah.
7. Cara Memerahnya bentuk ke lima jari seperti bikin huruf C terbalik. Jempol diatas PD dan keempat jari lain dibelakang bawah PD. Jaraknya kurang lebih 2cm dari aerola (lingkaran hitam/coklat deket putting).
8. Pencet-pencet PD dengan lembut tapi cepat seiring irama hisapan bayi. Jangan digesekkan jari2nya saat pencet karena akan membuat PD memar. Tapi cukup di pencet-pencet saja.
9. ASI akan keluar dengan deras dan akan terdengar bunyi srot.. srot
10. Setelah agak berkurang alirannya. Pijat-pijat PD, perah lagi. Kalo sudah kosong pindah ke PD kiri.
11. Kalo pegel dengan posisi C terbalik, bisa pake posisi huruf U. jadi jempol disebelah kanan PD dan keempat jari di sebela kiri PD.
12. Setelah kedua PD kosong. Masih bisa distimulasi lagi si LDR. Tapi kalo ga bisa sebaiknya sudahi sesi memerah.

 
Leave a comment

Posted by on 03/08/2012 in Uncategorized

 

Delayed Cord Clamping, berapa lama sih?

Delayed Cord Clamping : PENUNDAAN PENGEKLEMAN DAN PEMOTONGAN TALI PUSAT

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan “waktu yang optimal untuk menjepit tali pusar untuk semua bayi tanpa memandang usia kehamilan atau berat badan janin adalah ketika sirkulasi atau denyutan di tali pusar telah berhenti, dan tali pusar ini datar dan pulseless (sekitar 3 menit atau lebih setelah lahir)

Manfaat Delayed Cord Clamping :

  • Peningkatan kadar hematokrit dalam darah.
  • Peningkatan kadar hemoglobin dalam darah.
  • Penurunan angka Anemia pada bayi
  • Penurunan resiko jaundice/bayi kuning

Begitu bayi mulai bernapas dan mencapai volume sirkulasi darah normal, tali pusar akan berhenti berdenyut (tali piusar akan tampak putih dan lembek). Hal ini dapat memakan waktu sekitar 3 sampai 7 menit untuk bayi melakukan transisi dan untuk membentuk volume darah normal dalam tubuhnya secara fisiologis, tetapi proses ini dapat memakan waktu lebih lama untuk beberapa bayi.

Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.

Penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat tidak akan mengakibatkan darah bayi keluar atau terjadi perdarahan karena ada yang disebut Wharton Jelly.

Wharton jelly, ini adalah zat yang mirip gelatin. Zat ini bentuk awal pada saat kehamilan dan menjaga pembuluh darah pada bagian tali pusat tetap terlindungi. Wharton jelly adalah sumber yang kaya sel induk.Wharton jelly sebagian besar terdiri dari mucopolysaccharides (Asam hyaluronic dan kondroitin sulfat). ini juga berisi beberapa fibroblas dan makrofag. Wharton jelly, bila terkena perubahan udara dan suhu, akan memberikan efek fisiologis yaitu otomatis mengeklem tali pusat , rata-rata berlangsung dalam 5 s.d 15 menit setelah lahir. jadi sebenarnya gak perlu di klem wong nanti ngeklem sendiri.

Masalah penundaan pemotongan tali pusat ini malah sedang diteliti oleh The Jeeva Project = dimana Plasenta beserta talipusatnya di hangatkan di air hangat pada bayi dengan Asfiksia & stillborn…beberapa kasus ternyata bayi yang asfiksia bahkan yang meninggal beberapa menit (paling lama 2 jama) bisa hidup gara-gara tindakan ini..mengapa ini terjadi karena teori wharton jelly tadi yang mana dia akan berperan sebagai penjepit alami ketika ada perubahan suhu nah diproject ini plasenta dan talipusat di kondisikan tetap berada dalam kondisi lembab dan hangat supaya efek klem lebih lama jadi, darah yang kaya oksigen dari plasenta masih ada waktu lebih lama untuk mengalir ke tubuh bayi. penelitian ini sedang dilakukan dan Sedang diteliti di Bihar. Delhi , Ghana dan bangladesh, eutopia dan filipin project nya selesai rencananya th 2013/2014 besok. Bumi Sehat juga terlibat di project ini.

Nah jadi…bisa di pahami ya..bagaimana ajaibnya plasenta dan tali pusat…

Sumber : http://www.bidankita.com

 

 
Leave a comment

Posted by on 01/16/2012 in Bunda

 

Tekad ibunda

Nak, berbagai gunung sampai Gunung Rinjani saja pernah bunda daki sampai puncak, disana syarat falsafah perjuangan pencapaian tujuan dengan segala rintangannya.

Nak, berbagai kesulitan hiduppun pernah bunda alami dan lalui, ujiannya telah bunda tempuh.

Maka ketika dua dokter merujuk ibunda untuk operasi caesar mengeluarkan dirimu dari rahim bunda, tentu saja bunda harus bersabar dan berjuang agar dirimu bisa lahir secara normal dan lembut alami tanpa paksaan caesar.

Nak, mari kita saling dukung dan bekerja sama untuk proses persalinan yang indah.

*sambil mengelus-elus perut*

 

 
Leave a comment

Posted by on 12/30/2011 in Bunda

 

ORANG TUA ATAU BOS DI RUMAH?

ORANG TUA ATAU BOS DI RUMAH?

Semoga bisa menjadi bahan renungan & pembelajaran kita sbg org tua maupun calon org tua kelak.

– Bos Anak membuat takut anak”nya.
… Org tua membangun kepercayaan diri anak”nya.
– Bos Anak mengatakan,”pokoknya Papa Mama mau kamu…”.
Org tua mengatakan,”Papa Mama akan sangat senang kalau kamu…”
– Bos Anak sangat tahu bagaimana mengatur anak.
Orang tua sangat tahu bagaimana membina anak.
– Bos Anak selalu mengendalikan anak.
Orang tua membantu anak mengendalikan dirinya sendiri.
– Bos Anak berfokus pada keburukan anak.
Orang tua berfokus pada kebaikan anak.
– Bos anak bicara pada saat anak bertengkar
Orang tua bicara pada saat anak rukun.
-Bos anak menguasai anak.
Orang tua bekerjasama dgn anak.
– Bos anak menyelesaikan hampir semua masalah anak.
Orang tua melatih anak menyelesaikan masalahnya sendiri.
– Bos Anak sangat lihai menyalahkan saat anak bermasalah, mundur ke belakang.
Orang tua rendah hati menemukan solusi bersama saat anak bermasalah.
-Bos Anak mengatakan,”lain kali jgn kayak gitu!” saat anak minta maaf.
Orang tua berkata,”Subhanallah, Alhamdulillah anak Papa Mama lapang dada meminta maaf” 🙂
-Bos anak itu otoriter pada anak
Orang tua itu otoritatif pada anak.
– Bos Anak nonton TV pada saat anak belajar.
– Orang tua mematikan TV pada saat anak belajar.
– Bos Anak selalu menanyakan,”bagaimana pelajaranmu hari ini? Bagaimana nilaimu?”
Orang tua menanyakan,”Apa yang membuatmu tertawa hari ini di sekolah Nak?”
– Bos Anak menceramahi,” Mama Papa bilang jg apa, kamu sih banyak main, nilai jd jelek begini, prestasi turun!”
Orang tua bicara dgn anak,”Mama Papa yakin kamu kecewa dan sedih dgn nilai belajarmu. Ada yg Papa Mama bisa bantu supaya nilaimu jd lbh baik?”
– Bos anak mengusir anak saat pulang kerja,” Sana jgn dekat2, kan kamu tahu Papa Mama capek!”
Orang tua merengkuh anak saat pulang kerja,” Sini anak-anakku. Ayo siapa dulu yg mau bercerita?” 🙂

(Sumber: Ihsan Baihaqi I.B. – Direktur Program Sekolah Pengasuhan Anak)

 
Leave a comment

Posted by on 12/29/2011 in Uncategorized

 

Contoh 2 : Afirmasi kehamilan

Berikut ini contoh daftar Visualisasi dan Afirmasi

> Saya percaya bahwa tubuh saya tahu persis apa yang dilakukannya.

> Saya bersemangat untuk melahirkan bayi saya.

> Saya percaya pada kemampuan saya untuk kelahiran bayi saya.

> Selama persalinan dan kelahiran, saya benar-benar santai.

> Saya membayangkan bayi saya bergerak perlahan melalui jalan lahir.

> Saya memvisualisasikan damai, sukacita dan menyenangkan saat melahirkan.

> Bayi saya senang dan sehat.

> Saya benar-benar bekerja sama dengan tubuh saya.

> Saya percaya bayinya lahir saya lahir dengan cepat dan mudah.

> Tubuh saya benar-benar santai.

> Saya memiliki keberanian, iman dan kesabaran.

> Saya dalam kendali penuh atas apa yang terjadi di sekitar saya.

> Saya mengikuti naluri saya dan melahirkan dalam cara saya inginkan.

> Saya siap dan disiapkan untuk pengalaman melahirkan saya.

> Tugas saya adalah untuk hanya bersantai dan memungkinkan kelahiran saya terjadi.

> Saya pantas untuk mendapatkan pengalaman persalinan yang indah!

 

Pilih satu atau lebih dari cara berikut untuk menggunakan afirmasi dalam hidup Anda:

1. Menuliskannya pada catatan dan menempelkannya serta meletakkan kalimat affirmasi tersebut di tempat di mana Anda akan sering membacanya, seperti pada dinding di samping tempat tidur Anda, pada dashboard Anda atau di cermin kamar mandi, almari pakaian atau tempat yang strategis lainnya.

2. Menulis satu halaman penuh dan membacanya keras kepada diri sendiri sebelum tidur.

3. Katakanlah , ucapkanlah atau bernyanyi dengan lantang untuk diri sendiri di kamar mandi atau selama menyetir.

4. Ucapkan kalimat affirmasi tersebut secara diam-diam untuk diri sendiri ketika Anda berada dalam situasi yang menantang.

5. Tulis kalimat affirmasi tersebut dalam jurnal harian.

 

Lakukan dan Nikmati perubahan dan hasilnya dalam kehidupan Anda!

 

Sumber : www.bidankita.com

 
Leave a comment

Posted by on 12/09/2011 in Tips

 

Contoh 1: Afirmasi kehamilan

saya menyiapkan tubuh dan jiwaku utk menghadapi persalinan dg tenang
saya fokus dlm menghadapi persalinan yg normal dan alami
saya mempersiapkan diri agar dpt menghadapi persalinan dgn nyaman dan lancar
tubuhku telah Tuhan ciptakan dlm keadaan sebaik2nya dan sempurna adanya

dalam menghadapi persalinan, ketenangan pikiran memegang peranan penting utk menciptakan proses otomatisasi dlm tubuh saya
tubuh dan jiwaku mempunyai kemampuan yg luar biasa
pd saat pikiran tenang, seluruh otot mulai dari puncak kepala sampai telapak kaki terasa sangat rileks
semakin lama pikiran saya semakin tenang dan sekujur tubuh saya semakin rileks dan semakin lentur

kontraksi adalah gerakan alami dr otot rahim yg lembut dlm upaya menghadapi proses persalinan yg indah dan menyenangkan
saya menghadapi setiap gerakan alami seluruh otot rahim, dg tenang
saya memahami setiap gerakan alami seluruh otot rahim adalah upaya alami tubuh saya dlm proses persalinan ini
kontraksi adalah gerakan alami otot rahim yg lembut dlm upaya menghadapi proses persalinan yg indah dan menyenangkan
dgn penuh kesadaran, dgn penuh ketenangan saya rasakan setiap gerakan alami di seluruh otot rahim saya
seluruh otot rahim mjd rileks, semakin lentur,  dan mulut rahim sayapun semakin lancar membuka

pd saat saya semakin rileks, tubuh saya melepaskan morfin alami yg bermanfaat utk mengurangi rasa sakit bahkan menghilangkan rasa sakit
seluruh otot rahim bekerja dgn sempurna utk mempersiapkan diri sebuah persalinan yg indah
bayi yg saat ini berada di dalam rahim saya mempunyai kekuatan yg luar biasa utk membantu dlm proses persalinan nanti

teruslah bernafas dgn tenang, setiap hembusan nafas lepaskan seluruh ketegangan
setiap hembusan nafas lepaskan seluruh kecemasan, dan setiap hembusan nafas lepaskan seluruh kekhawatiran

yg ada saat ini adalah perasaan yg semakin tenang, semakin damai, semakin nyaman

saya serahkan proses persalinan yg alami pd tubuh saya
saya serahkan proses persalinan alami kpd batin saya semakin pasrah dan semkin lancar proses persalinan saya
dan saya selalu siap bekerja sama dgn bayi saya, mjd semakin tenang dan semakin nyaman
anakkku sayang, tentukan cara yg terbaik pd saat kamu melihat dunia ini

sumber : www.bidankita.com

 
Leave a comment

Posted by on 12/07/2011 in Tips

 

Go Gentle Birth, IMD, Go Green

GO GENTLE BIRTH

  • Tetap aktif (mobile) selama persalinan kala I
  • Tidak mencukur rambut pubis
  • Tidak dilakukan pemasangan infus secara rutin
  • Tidak dilakukan enema, lavement, klisma atau huknah yaitu memasukkan cairan khusus (sabun atau gliserin) untuk mengosongkan usus besar untuk merangsang kontraksi
  • Hanya pemantauan janin intermiten (bukan menetap)
  • Membiarkan ketuban pecah secara spontan (tidak dilakukan pemecahan ketuban)
  • Buang air kecil sendiri dan usahakan sering buang air kecil
  • Suami diijinkan SELALU hadir mendampingi
  • Pengaturan ruang bersalin dengan cahaya yang rendah (tidak terlalu terang)
  • Bisa makan dan minum selama persalinan
  • Menggunakan terapi aroma
  • Membawa iPod atau MP3 player selama persalinan
  • Dilakukan pijatan selama proses persalinan
  • Membawa birthing ball di ruang persalinan
  • Dilakukan pendampingan hypnobirthing selama persalinan
  • TIDAK dilakukan induksi
  • Tidak dilakukan episiotomi pada kala II
  • Dilakukan perineal massage atau bisa juga kompres hangat pada perineum
  • Kebebasan untuk memilih posisi persalinan, menggunakan berbagai posisi selama persalinan (posisi persalinan lithotomy atau telentang adalah posisi persalinan TERBURUK bagi ibu bersalin)
  • Berada dalam posisi yang paling nyaman bagi saya untuk mengejan
  • Tidak dalam posisi lithotomy saat bersalin dan mengejan
  • Dilakukan penundaan pemotongan tali pusat minimal 3 jam
  • Pasangan atau pendamping saya yang memotong tali pusat
  • Saat persalinan apabila ada indikasi harus SC, pasangan diperbolehkan masuk ke dalam ruang operasi
  • Pasangan saya yang memegang bayi di ruang bersalin atau ruang operasi
  • Anestesi epidural jika mungkin

GO IMD

  • Menyusui segera setelah lahir (Inisiasi Menyusu Dini/IMD)
  • Menyusui di kamar nifas (rooming in)
  • IMD secara penuh segera setelah bayi lahir
  • Pijat bayi
  • Penundaan segala macam prosedur seperti menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar dada serta pemberian vit K sampai saya selesai IMD

More about Gentle Birth : www.bidankita.com

GO GREEN WITH CLOTH DIAPERS

Menghindari penggunaan disposible diapers sekali pakai untuk kesehatan bayi dan keselamatan lingkungan.

Prewash Alas ompol Renata / Baby-oz:

  • Pembersihan pertama menggunakan sedikit detergen tanpa pemutih dan pelembut, direndam, dicuci kucek.
  • Ulangi pencucian sampai minimal 2x sebelum digunakan untuk melepas laposan tekstil
  • Pembersihan sebelum digunakan, cuci dengan sabun lembut atau sabun khusus baju bayi
  • Siap dipakai

Prewaah Popok prefold Cilipopo dan insert-insert Clodi :

  • Cuci 3-4 x dengan air hangat/panas dan tanpa detergen
  • Siap dipakai

Prewash Washable breastpad Baby-Oz :

  • Cuci dahulu sebelum digunakan dengan detergen tanpa pemutih dan pelembut
  • Siap dipakai
 
Leave a comment

Posted by on 11/29/2011 in Tips

 

Belanja newborn

Bayi :

  1. Kain bedong/selimut flanel (4 Carter’s)                      >> 6 buah : Rp. 98.950,-
  2. Alas ompol tenun (Renata AA Premium, Baby-oz)     >> 2 lusin : Rp. 146.000,-
  3. Popok kain                                                             >> 6 buah : Rp. 22.200,-
  4. Popok prefold (Cilipopo)                                           >> 6 buah : Rp. 40.000,-
  5. Clodi cover + insert (Enph*,Pem*,Coola*,GN NVme)  >> 5 buah : Rp. 395.000,-
  6. Gurita perekat                                                        >> 4 buah : Rp. 24.400,-
  7. Baju panjang bayi                                                   >> 3 buah : Rp. 13.500,-
  8. Baju pendek bayi                                                    >> 3 buah : Rp. 16.850,-
  9. Jumper pendek (baju kodok)                                    >> 2 buah : Rp. 31.600,-
  10. Jumper panjang (baju kodok)                                   >> 5 buah : Rp. 70.000,-
  11. Celana panjang                                                      >> 1 buah : Rp. 16.300,-
  12. Sarung tangan kaki                                                 >> 2 set    : Rp. 17.150,-
  13. Topi (Little Bunny, kupluk Sakamosh)                      >> 2 buah  : Rp. 53.350,-
  14. Selimut bertopi                                                      >> 1 buah  : Rp. 24.000,-
  15. Bantal (anti) peang                                                 >> 1 buah  : Rp. 12.900,-
  16. Washlap                                                               >> 3 buah  : Rp. 6.800,-
  17. Sapu tangan microfiber                                           >> 3 buah : gratis
  18. Bak mandi bayi                                                      >> 1 buah : belum beli
  19. Kelambu kojong                                                     >> 1 buah : Rp. 20.550,-
  20. Perlak                                                                   >> 3 buah : Rp. 19.500,- (2 gratis)
  21. Teether Book                                                         >> 1 buah : Rp. 34.000,-
  22. Peniti bayi (Pigeon) isi 6                                         >> 1 pak   : Rp. 23.750,-
  23. Gunting kuku (Pupu)                                               >> 1 buah : Rp. 10.950,-
  24. Termometer                                                            >> 1 buah : belum beli
  25. Rak baju bayi 4 tingkat                                            >> 1 buah : Rp. 150.000,-

Total : Rp. 1.247.750,-

Ibu :

  1. Kain jarit, sarung                                  >> 3 buah : belum beli
  2. Bra menyusui                                       >> 3 buah : Rp. 19.800 (2 gratis)
  3. Baju menyusui                                      >> 3 buah : belum beli
  4. Stagen                                                 >> 1 buah : belum beli
  5. Disposible breastpad (Pigeon) isi 20       >> 1 pak   : Rp. 20.000,-
  6. Washable breastpad (Baby-oz)               >> 3 set   : Rp. 30.000,-
  7. Menstrual pad (GG)                               >> 1 buah : Rp. 29.000,-

Total : Rp. 98.800

Total Bayi + Ibu : Rp. 1.346.550,-


Gambar : Alas ompol Renata AA Premium, Alas ompol Baby-oz, Popok prefold Cilipopo, 5 Clodi (cloth diaper) dan insert Clodi.

 
Leave a comment

Posted by on 11/28/2011 in Bunda

 

Perkiraan perlengkapan melahirkan, cukupkah?

PERLENGKAPAN MELAHIRKAN

 Untuk Ayah :

  • Kartu riwayat pemeriksaan kehamilan
  • Kartu Asuransi
  • KTP (suami-istri, beserta foto kopinya)
  • HP
  • Kamera
  • Uang kas untuk pengeluaran mendadak
  • Makanan kecil.
  • Baju ganti atau sweater kalau menginap
  • Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.

Untuk Ibu :

  • Kosmetik/alat mandi ibu+ayah : handuk, sikat gigi, odol, sabun, bedak, sisir, tutup kepala, minyak urut, betadine, kassa steril, cream perut, dll.
  • Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
  • Kain panjang atau sarung untuk alas usai melahirkan 2pcs
  • Sendal bantal
  • Maternity pad / Pembalut bersalin 1box
  • Korset
  • Gurita ibu 3pcs
  • Celana kertas 2box
  • Celana dalam 6pcs
  • Baju menyusui 3pcs
  • BH menyusui 3pcs
  • Breastpad 1box
  • Breast pump (pompa ASI) jika dibutuhkan
  • Sapu tangan untuk menyerap ASI
  • HP dengan mp3 player musik yang menenangkan.
  • Makanan ringan yang disukai
  • Baju pulang 1stel, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 – 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.

Untuk Bayi :

  • Kosmetik bayi: handuk, washlap, sabun, shampo, oil, kapas bulat, kassa steril, cutton buds, gunting kuku bayi, sisir bayi, tissue basah, bedak, minyak angin
  • Perlak bayi
  • Bantal peang (agar bentuk kepala bayi simetris)
  • Lemek atau flannel beberapa buah (3 – 4 buah)
  • Kain untuk alas/bedong si kecil 4pcs
  • Gurita (kalau mau pakai)
  • Popok bayi 6pcs, dapat menggunakan popok kain atau Diapers sekali pakai.
  • Pakaian bayi, 3pcs (siapkan 3 ukuran)
  • Sarung tangan, sarung kaki, penutup kepala, selimut
  • Baju pulang 1stel
  • Selimut bertopi untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.
 
Leave a comment

Posted by on 10/12/2011 in Bunda

 

Rasulullah & Supernanny

Dikisahkan pada suatu ketika, Rasulullah dan para sahabat akan memasuki sebuah kota. Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang menghalangi jalan Rasulullah. Beberapa sahabat berusaha untuk menyuruh anak itu minggir, tapi anak itu bergeming. Ia tetap menghalangi jalan Rasulullah. Apa yang Rasulullah lakukan? Rasulullah pun menundukkan badannya, hingga ketinggian matanya sama dengan si anak. Sambil menatap dengan teduh ke mata anak tersebut, dengan lemah lembut Rasulullah pun berkata  “sayang, ada apa? bolehkah kami lewat dan masuk ke kotamu?”. Setelah anak itu menyampaikan keinginannya, maka anak itu pun minggir dan mempersilahkan Rasulullah dan  para sahabat masuk ke dalam kota.

Dalam berkomunikasi dengan anak kecil, nilai yang ditanamkan Rasulullah bisa kita temui pada teknik Supernanny dimana ada kesamaan untuk menyamakan “eye level”. Eye level ialah menyamakan ketinggian mata kita dengan mata lawan bicara. Ketika bicara dengan anak-anak, maka kita menyamakan “tinggi mata” kita dengan mereka agar pandangan saling bertemu. Maka dari teknik Supernannya, marilah kita ambil yang relevan.

Berikut cara Supernannya menerapkan disiplin pada anak yang melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki :

  • Turun menyamakan level, bisa dengan jongkok atau duduk (Go down to their level)
  • Bangun kontak mata (Make eye contact)
  • Sampaikan pada mereka apa yang telah keliru mereka lakukan (Tell them they did something unacceptable)
  • Peringatkan mereka jika mereka mengulanginya mereka akan duduk di kursi nakal (Warn them that if they do that again they will go to the Naughty Chair)
  • Jika perilaku berulang, bawa anak dan dudukkan ia di kursi nakal (If the bad behavior is repeated, take the child and sit him in the Naughty Chair)
  • Jelaskan kenapa mereka harus duduk disana sampai Anda kembali dan menjemputnya (Explain why they are sitting there and to stay there until you come and get him)
  • Lamanya waktu disesuaikan umur: 1 menit X usia. Timer akan berguna untuk dilihat anak juga berjalannya waktu (The length of the time-out is determined by their age: 1 minute X their age. A timer would be useful here and a visual indication for the child to watch the time go by)
  • Pada akhir waktu, anak harus minta maaf (At the end of the time-out, the child must apologize.)
  • Untuk anak yang lebih besar, mereka bisa pergi ke ruang nakal yang bukan kamar mereka dan tidak bisa menonton TV atau aktivitas lain sehingga ruang itu membosankan (For an older child, they can go to a “Naughty Room” that is not their bedroom and does not have a TV or other activities; it has to be a boring place)
  • Untuk anak yang lebih kecil, kursi nakal bisa dilokasikan pada tempat yang dekat dengan tempat main utama tapi jangan di ruang tidur atau tempat makan (For a younger child, the time-out should take place in a “Naughty Chair” that is placed close-by the main play area, but again not in a bedroom or eating place. The first step of the stairs, if you have stairs, is a good place for a toddler)
  • Alternatif lain, Anda tidak bisa menempatkan tempat time-out dekat tempat tidur, tempat makan ataupun tempat main (Either way, you cannot associate a time-out with a place where they sleep or eat or play, or else they will refuse to sleep, eat, or play there)

Kutipan teknik Supernannya : http://umibrahim.tripod.com

 
Leave a comment

Posted by on 09/27/2011 in Tips